This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 02 Juli 2023

Mukjizat adalah tanda keNabian & bukan Tanda keTuhanan



Mukjizat adalah tanda keNabian & bukan Tanda keTuhanan


Mukjizat adalah sebuah perkara yang luar biasa yang nampak dari pada para Nabi sebagai pembenar bahwa mereka semua adalah utusan Allah Ta'ala dalam menyampaikan Syari'atnya seperti Membelah lautan, Merubah tongkat menjadi ular, menghidupkan orang mati & kehebatan bahasa dalam al-Quran.

Para Ulama mengatakan bahwa Mukjizat itu sama dengan Allah mengatakan : صدق عبدي فيما يقول عني  yang artinya abahwa apa yang dikatakan hambaku ini ( Nabi) adalah benar.dari sini para ulama mengatakan bahwa mukjizat itu hanya dikhususkan untuk membenarkan klaim kenabian bukan klaim ketuhanan dengan makna jika ada seorang manusia seperti Dajjal contohnya mengaku sebagai Tuhan kemudian dia mengatakan bahwa dalil ketuhananku adalah perkara yang luar biasa ini kemudian dia mendatangkan hujan dll seperti apa yang dilakukan para Nabi.

Klaim Dajjal sebagai Tuhan disini tidak akan terlegitimasi dengan benar karena dalil ketuhanan bukan dengan Mukjizat akan tetapi dengan Dalil Aqli bahwa yang mengaku tuhan mestilah suci dari pada Awaridhil Hudust ( Tanda-tanda kebaruan) sedangkan Dajjal dari ujung rambut sampai ujung kaki mempunyai A'waridhil hudust dari punya ukuran, arah, bentuk, waktu sampai buta sebelah.

Seorang yang bermazhabkan Ahli Sunnah & paham akan Dalil ketuhanan tidak akan tertipu oleh klaim-klaim Dajjal yang mengatasnamakan tuhan karena Ahli Sunnah menafikan ukuran, arah, bentuk & waktu bagi Allah kemudian perkara luar biasa tidak bisa dijadikan pembenar bagi ketuhanan seseorang yang mempunyai A'waridul hudus berbeda dengan orang yang menyakini Allah itu Jism seperti Mujassimah yang mana Lawazim Jismiyah seperti tempat & ukuran tidak bertentangan dengan konsep ketuhanan menurut mereka.

Dajjal pun tidak punya pilihan selain mengaku orang soleh, wali atau tuhan karena hanya itu yang mungkin untuk menguji manusia karena konsep dari ujian adalah bisa lulus & bisa tidak lulus karena jika dia mengaku wali atau orang soleh dengan perkara yang luar biasa maka orang 'alim yang paham akan mencocokan perbuatannya dengan Syari'at selama tidak sesuai ya dia bukan wali atau orang soleh ataupun dia mengaku tuhan maka kedustaannya diketahui dari A'waridhil khudusnya & orang yg tidak pandai atau mengikuti hawa nafsunya tidak akan lulus.

Tidak mungkin Dajjal mengaku Nabi karena Allah tidak mungkin memberikan mukjizat ( perkara yang luar biasa) kepada orang yang mengklaim dirinya Nabi tapi bukan Nabi karena ujian semacam ini tidak akan bisa dilalui oleh para orang-orang yang beriman & karena sebab yang lain disebutkan didalam kitab-kitab yang tinggi didalam ilmu kalam.

Dulu ketika saya belajar Syarah Nasafiyah dengan Syeh Saeed Foda saya  mendengar Syeh Saeed menjelaskan perkara ini secara global bahwa keTuhanan dibuktikan melewati dalil Aqli bukan mukjizat & Dajjal mengaku tuhan bukan Nabi.

Makna ini jelas benarnya akan tetapi saya tidak menemukan dimana nashnya sampai kemarin ketika saya sedang muroja'ah masalah istirsali ilmillah dalam kitab Aqidah Nizhomiyah karangan al-Imam al-Haromain saya menemukan nash masalah yang di taqrir oleh Syeh Saeed ketika saya belajar dengan beliau.

Beginilah ulama al-Haqiqi setiap perkataannya pasti ada sandarannya dari nash kitab atau Qowai'd Ushuliyah yang nanti suatu saat anda akan melihat sebagian ulama mengatakan bahwa yang dikatakan oleh ulama tersebut itu benar.karena setiap hal yang manhajnya sama biasanya Natijahnya akan sama juga
العلم رحم بين أهله.

Tulisan : Habib Ali Baqir as- Saqqaf

TAUBATNYA SEORANG ABID



Al-Qass seorang Abid (ahli ibadah) yang masyhur di kota Mekah. Pada suatu hari ia bertemu Sallamah, gadis pinangan orang Quraisy. Lalu Al-Qass mendengar nyanyiannya dan berhenti untuk mendengarkan. Pada saat itu majikan si gadis melihat Al-Qass dan berkata,  "Maukah anda masuk untuk mendengarkannya." Al-Qass pura-pura tidak mau sampai gadis itu mengizinkannya. "Tempatkan saya di tempat sepi agar saya tidak dapat melihat dia dan dia tidak dapat melihatku," ujarnya kepada majikan si gadis. Kemudian Al-Qass masuk dan gadis itu pun menyanyi. Lalu majikannya menawarkan kepada Al-Qass untuk berkenalan dengannya, tapi Al-Qass menolak.


Suatu hari gadis itu berkata kepada Al-Qass, "Sungguh aku mencintaimu." Al-Qass menjawab, "aku juga mencintaimu." Gadis itu berkata, "aku ingin mengecup bibirmu." Al-Qass berkata, "aku juga." Gadis itu berkata,"aku ingin menempelkan dadaku ke dadamu." Al-Qass menjawab, "aku juga." Gadis itu berkata, "lalu kenapa Anda tidak melakukannya? Sungguh tempat ini benar-benar sepi." Al-Qass menjawab, "saya mendengar Allah berfirman: "teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian lain, kecuali orang-orang yang bertakwa" az-Zukhruf : 67. "Saya tidak ingin kasih sayang antara Aku dan kamu berubah menjadi permusuhan di hari kiamat."


Lalu gadis itu menukas, "wahai Al-Qass! Apakah Tuhanku dan Tuhanmu tidak menerima kita kalau kita bertobat?" Al-Qass menjawab, "Ya! Tapi saya tidak aman dari kematian yang datang tiba-tiba." Kemudian Al-Qass berdiri dan mengeluarkan air mata. Setelah itu ia bertekad tidak mau ke tempat itu lagi dan beribadah seperti sedia kala. 


Oleh : Habib Ziadi

Sumber: Sabili, edisi 21 TH XV, 1 MEI 2008.

MUJAHID BIN JABR : MUFASSIR MUMPUNI



Bagi yang berkecimpung  dalam disiplin tafsir dan ilmu tafsir, Mujahid adalah merupakan seorang figur yang tidak asing lagi. Karena mulai dari para mufassir klasik sampai dengan kontemporer, Mujahid selalu menjadi rujukan. Imam Syafi’i , Bukhari dan banyak ulama lainnya yang bersandar kepada penafsirannya.  Hal ini disebabkan dia merupakan salah seorang mufassir dari kalangan tabiin yang sangat mumpuni, taat beragama,  wara’ dan tsiqah.


Mujahid bin Jabr lahir di Mekah tahun ke-21 Hijriyah, tepatnya pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.  Dia adalah hamba sahaya Abdullah bin Sa’ib bin Abi Sa’ib al-Mahzumi. 


Ats-Tsauri  menuturkan, “Aku belum pernah melihat seseorang yang mempunyai keinginan kuat terhadap ilmu Allah ini ( Alquran)  kecuali Atha’, Thawus dan Mujahid . “ Fadhil bin Maimun meriwayatkan, bahwa ia mendengar Mujahid berkata, “ Aku telah belajar Alquran kepada Ibnu Abbas sebanyak 30 kali,  aku  berhenti di setiap ayat dan aku tanyakan bagaimana dan dimana ayat itu diturunkan.” 


Abdus Salam bin Harbi meriwayatkan dari Mus’ab, dia berkata, “Mujahid adalah seorang yang paling memahami ilmu tafsir,  sedangkan Atha’  adalah orang paling memahami ilmu tentang Haji.” Qatadah berkata, “ Seorang ahli yang faham tentang halal haram adalah az-Zuhri, sedangkan seorang ahli tafsir yang mempuni adalah Mujahid.”  Ibnu Sa’ad mengatakan , “Mujahid adalah seorang yang tsiqah, faqih terhadap agama dan alim yang memiliki banyak hafalan hadits.”


Ibnu Jarir dalam tafsirnya menukil perkataan Abu bakar al-Hanafi yang menyatakan, “Aku mendengar Sufyan ats-Tsauri  berkata: “ jika engkau telah mendapatkan tafsir dari Mujahid,  maka itu sudah cukup bagimu.”  Sufyan ats-Tsauri menegaskan, “ Ambillah tafsir dari empat orang,  mereka adalah:  Mujahid , Sa’id bin Jubair, Ikrimah dan adh-Dhahak.”


Diantara sahabat dan tabi’in  yang menjadi sumber riwayat atau guru bagi Mujahid adalah : Ibnu Abbas, Ali bin Abi Thalib, Sa’ad bin Abi Waqqash, Aisyah, Ummu Salamah, Abu Hurairah, Ummu Hani binti Abi Thalib, Jabir bin Abdullah, Suraqah bin Malik, Abdurrahman bin Sofwan bin Qudamah, Abi Iyadh, Amru bin Aswad, Mauraq al-Ajali, Abu Ubaidah bin Abdullah bin Mas’ud, dan lain-lain. 


Sedangkan murid-murid beliau adalah : Ayyub as-Suhtiyani, Atha’, Ikrimah, Ibn Aun, Amru bin Dinar, Fathur bin Khalifah, Abu Ishaq as-Sab’i, Abu Zubair, Yunus  bin Abi Ishaq, Qatadah, Ubaidillah bin Abi Yazid, Bakir bin Ahnas, Habib bin Abi Tsabit, Hasan bin Amru, Hasan bin Muslim, Hakim bin Utaibah, Zubaidi al-Yami, Awam bin Husyab, Salamah bin Kuhail, Sulaiman Ahwal, Sulaiman A’masi, Abdul Karim bin Malik al-Jazuri, Ubadah bin Umamah, Utsman bin ‘Ashim Abu Husain, Utsman  bin Mughirah, Umar bin Dzar dan masih banyak lagi yang lainnya. 


Beliau merupakan orang yang termasuk menyaksikan wafatnya Umar bin Abdul Aziz,  Khalifah ke-5 yang terkenal akan keadilannya.  Sesaat menjelang wafat,  Mujahid sempat ditanya sang halifah, “ apa yang dikatakan oleh manusia berkenaan dengan diriku?”  Mujahid menjawab ,”Mereka mengatakan bahwa anda telah disihir.” 


Mujahid pernah berwasiat, “ Barangsiapa yang memuliakan dirinya,  maka dia akan  dihinakan oleh agamanya,  dan barangsiapa yang merendahkan dirinya maka dia akan dimuliakan oleh agamanya .” 


Para ulama berbeda pendapat tentang wafatnya beliau,  akan tetapi dari sekian banyak  pendapat,  yang paling kuat adalah beliau wafat di Mekah pada hari Sabtu tahun 104 Hijriah.  Beliau wafat ketika sedang bermunajat kepada Allah SWT.  Semoga Allah merahmatinya.  Amin.


Sabtu, 01 Juli 2023

USAMAH BIN ZAID BIN HARITSAH


Tokoh sahabat Rasul saw yang diturunkan di artikel ini adalah Usamah bin Zaid. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Usamah bin Zaid bin Haritsah,  berasal dari  Kanafah Auf , lahir di Mekah tujuh tahun sebelum hijrah nabawiyah. Secara fisik Usmahah orangnya  berkulit hitam, berhidung pesek, dan postur tubuhnya kurus. Namun dia memiliki karakter yang sangat mulia, yaitu mampu menjaga diri , bertakwa, wara’, rendah hati, cerdas , sangat tulus  untuk agama Allah dan sangat ramah. 


Orangtuanya adalah termasuk salah seorang yang dekat dengan Rasulullah , yaitu Zaid bin Haritsah. Ibunya adalah Ummu Aiman,  yang sebelumnya merupakan hamba sahaya milik Aminah binti Wahab,  ibunda Rasulullah s.a.w. 


Usamah bin Zaid adalah termasuk sahabat nabi yang paling berbakti kepada orang tua. Ibnu sirin menceritakan, “ Pada masa Usman bin Affan harga pohon kurma sangat tinggi sehingga mencapai 1000 dirham.  saat itu Usamah menghampiri sebuah pohon kurma kemudian menebangnya dan mengambil jantungnya,  lalu ia berikan kepada ibunya.  orang-orang berkata kepada Usamah bin Zaid,” Kenapa engkau melakukan hal itu,  kamu kan tahu bahwa harga pohon kurma itu sangat mahal,  sampai seribu dirham?”  Usamah menjawab, “ ibuku memintanya.  ketika ibuku meminta sesuatu yang bisa aku penuhi,  pasti itu akan aku berikan’”.


Nabi sangat mencintai Usamah sejak kecil. Suatu ketika Rasulullah meraih Usamah lalu meletakkannya di salah satu paha beliau,  dan meletakkan Husain bin Ali di paha yang satunya lagi,  lalu mendekap keduanya ke dada beliau sambil mengucapkan, “Ya Allah!  Sungguh aku mencintai keduanya, maka cintailah keduanya.”


Dalam kesempatan yang lain,  Rasulullah s.a.w. pernah memberi baju yang sangat mahal kepada Usamah.  baju tersebut dibayar dari Hakim Bin Hizam -  salah satu orang yang kaya dari kalangan suku Quraisy.  pakaian tersebut adalah pakaian yang biasa dipakai oleh pada raja-raja dia mengkala itu.  sebelumnya Hakim Bin Hizam ingin menghadiahkan pakaian tersebut kepada Nabi.  Tetapi kerana Hakim bin Nizam adalah orang kafir,  sehingga ia tidak mau menerima hadiah tersebut.  tapi malah beliau membayar baju tersebut dengan harga yang mahal dan kemudian dihadiahkan kepada Usamah bin Zaid. 


Usamah bin Zaid seorang panglima yang sangat berjasa sekali dalam mengembangkan dan mempertahankan agama Islam.  banyak sekali peperangan yang dimenangkan  oleh Usamah. Dia pula yang dipercayakan oleh  Rasulullah s.a.w. untuk merawat dan memelihara pedang Rasulullah pada saat Rasulullah tidak berperang.


Usamah bin Zaid pernah terserang penyakit cacar ketika pertama kali tiba di Madinah.  pasangan itu yang masih belia dan ingusan. Aisyah merasa jijik kepadanya, lalu Rasulullah s.a.w. membersihkan wajah Usamah dan menciumnya,  hingga  Aisyah  berkata,” Demi Allah,  Setelah itu Aku tidak pernah menjauhkannya.”


Osama bin Zaid wafat di Jaraf,  diperbatasan Madinah al-Munawwarah pada tahun 54 Hijrah.