Nabi Saw bersabda,
(إن
الله يبعث لهذه الأمة على رأس كل مئة سنة من يجدد بها أمر دينها)
"Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap
penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya".(HR. Abu
Daud).
Ketika bid'ah dan kemaksiatan merajalela, Allah akan mengutus para
ulama di setiap abad yg akan mengembalikan ummat pada jalan agama yg benar,
memberantas bid'ah dan paham-paham sesat, dan menegakkan kembali sunnah yg
sudah tergerus dan pudar. Ini di antara keistimewaan ummat Nabi Muhammad Saw.
Predikat mujaddid itu diketahui dari ijtihad para ulama, melihat
dari sisi gerakan dakwah dan kebermanfaatan ilmunya dalam menghidupkan kembali
agama Islam yg sudah jauh ditinggalkan dan diselewengkan. Pastinya, mereka
adalah para alim ulama yg memiliki kedalaman ilmu dzhohir dan batin.
Banyak ulama yg berpendapat bahwa mujaddid di setiap abad itu
tidak mesti satu orang, berdalil dengan keumuman hadits di atas dengan lafadz (مَنْ) yg bisa bermakna satu
atau lebih. Imam Ibnu Hajar di antara yg berpendapat demikian.
Imam Suyuthi menulis satu kitab khusus yg berbicara tentang para
mujaddid setiap abad dengan judul:
[التنبئة
بمن يبعث الله على رأس كل مئة]
Berikut nama-namanya:
1.
Abad Pertama, Umar bin Abdul Aziz (w. 101
H)
2.
Abad kedua, Muhammad bin Idris As-Syafi'i
(w. 204 H)
Kedua sosok ini hampir disepakati oleh semua ulama. Bahkan Imam
Syafi'i diisyaratkan langsung oleh Nabi Saw.
3.
Abad ke-3, Imam Ibnu Suraij (w. 306 H) atau
Abul Hasan Al-Asy'ary (w. 324H).
Karena ini adalah hasil ijtihad, maka kita banyak menemukan
perbedaan dalam menentukan siapa yg mengisi kursi mujaddid di suatu abad.
Di abad ke tiga ini, Imam Nawawi dan Imam Tajuddin As-Subki lebih
memilih Imam Ibnu Suraij, sedangkan Imam Ibnu Asakir lebih merojihkan Imam
Asy'ariy yg menempati mujaddid di abad ke-3.
4.
Abad ke-4, Abu Hamid Al-Isfirayini (406 H)
atau Imam Sahl bin Abi Sahl As-Sho'luqi atau Abu Bakar Al-Baqillany (w. 403 H).
Imam Ibnu Asakir lebih memilih yg terakhir.
5.
Abad ke-5, Hujjatul Islam Abu Hamid
Al-Ghozali (w. 505 H). Beliau juga termasuk mujaddid yg disepakati oleh para
ulama.
Imam Al-Hafidz Al-Iroqy dalam muqoddimah Takhrij Ahaditsil Ihya'
menulis,
"الغالب
على الظن أن الغزالي هو المراد بمن يجدد لهذه الأمة دينها على رأس المائة الخامسة"
"Dugaan terkuat menyatakan bahwa Imam Ghozali lah yg dimaksud
mujaddid di abad ke-5"
Dan Imam Ghazali mengaku sendiri dalam kitab beliau Al-Munqidz
bahwa beliaulah yang diutus sebagai pembaharu agama di abad ke-5.
6.
Abad ke-6, Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606
H) atau Imam Rofi'iy (w. 623 H)
7.
Abad ke-7, Imam Ibnu Daqiq Al-I'ed (w. 702
H). Beliau juga mujaddid yg disepakati.
8.
Abad ke-8, Imam Sirojuddin Al-Bulqiniy (w.
805 H) atau Imam Iroqiy (w. 806 H).
9.
Abad ke-9, Imam Suyuthi (w. 911 H). Imam
Suyuthi menganggap diri beliaulah mujaddid di abad ini.
Imam Suyuthi membuat nadzam mengenai nama-nama mujaddid ini yg
beliau beri nama,
[تحفة
المهتدين بأسماء المجددين]
Setelah menyebutkan sekian nama setiap abad, beliau
melanjutkan,
وهذه تاسعة المئين قد
أتت ولا يخلف ما
الهادي وعد
وقد رجوت أنني المجدد
فيها ففضل الله ليس
يجحد
Syeikh Abdul Hamid Syanuhah yg mentahqiq kitab Imam Suyuthi ini
melanjutkan penyebutan mujaddid setiap abad berikutnya, menurut beliau;
10.Abad ke-10, Imam
Syamsuddin Ar-Romli (1004 H).
11.
Abad ke-11, Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi (w.
1101)
12.
Abad ke-12, Sayyid Murtadho Az-Zabidi (w.
1205 H)
Dan seterusnya sampai hari kiamat, Imam Suyuthi menyebutkan bahwa
di akhir abad umur dunia ini, Nabi Isa yg menjadi mujaddid terakhir.
Pemilihan para ulama terhadap beberapa orang ini tentu bukan
asal-asalan, tapi ada kriteria yg harus dipenuhi, pastinya bukan ulama biasa.
Jika kita perhatikan, para mujaddid ini wafat di tahun-tahun awal
suatu abad baru, misalnya Imam Syafi'i wafat tahun 204 H, awal dari abad ke-3,
Ibnu Suraij tahun 306 H, awal dari abad ke-4, dst.
Para ulama menyimpulkan bahwa makna (رأس المائة) waktu "diutusnya" mujaddid
dalam hadits tersebut adalah penghujung atau akhir abad. Jadi, Imam Syafi'i
menjadi mujaddid di akhir abad ke-2, dst.
Wallahu a'lam.
Ustad Amru Hamdany
0 Comments:
Posting Komentar